Bunda Growth and Development Clinic

 

Demikian inti bincang kesehatan dan soft launchingBunda Growth and Development Clinic (Bunda GDC), RSIA Bunda Menteng, Jakarta, pada Sabtu 23 Maret 2013. “Kami berterima kasih atas kehadiran 7 pakar tumbuh kembang anak pada pagi ini, sehingga kita makin menyadari pentingnya pemantauan terpadu tumbuh kembang anak, termasuk yang lahir dengan risiko,” sambut dr. Mirta Widia, MARS,Direktur RSIA Bunda Menteng, Jakarta, saat pembukaan acara yang bertema “Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Bayi dengan Risiko”. Ketujuh pakar dari berbagai disiplin ilmu tersebut adalah: Dr. dr. Rini Sekartini, SpAK, dr. Dewi Hawani Alisjahbana, SpAK, dr. Luh Karunia Wahyuni, SpKFR-K, dr. Klara Yuliarti, SpA, Rini Hildayani, SPsi, MSi, dr. I.G Ayu Partiwi, SpA, MARS, dan dr. Andi Nanis Sacharina, SpAK.

Acara yang dipandu Melanie Putria ini dihadiri para orang tua yang bayinya pernah dirawat di NICU (Neonatal Intensive Care Unit), perawat, dan para pakar lainnya seperti dr. Risma Kaban, SpAK, psikolog Ratih Ibrahim, dr. Irawan Mangunatmadja, SpAK,dan dr. Iramaswati Kamarul, SpAK.Acara dibuka oleh dr. Rizal Sini, SpOG, Komisaris Utama PT Bundamedik,“Selain faktor genetik, tumbuh kembang anak juga dipengaruhi oleh lingkungan. Di sinilah pentingnya stimulasi.” Dan, di akhir acara dilakukan peresmian Bunda Growth and Development Clinic oleh dr. Ivan R. Sini, SpOG, FRANZCOG GDRM selaku Vice President Director PT Bundamedik.

Prioritas orang tua

Tumbuh kembang anak yang optimal menjadi prioritas orang tua, bahkan sejak sebelum kehamilan dengan memenuhi gizi seimbang. Setelah bayi lahir, orang tua dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan memerhatikan berbagai faktor yang memengaruhinya, seperti faktor fisik, psikologis, gizi, bahkan juga hormonalnya. Dengan mempelajari berbagai perubahan yang terjadi pada usia awal anak, orang tua akan lebih tahu tentang apa yang harus diperhatikan dari proses tumbuh kembang anak seiring bertambah usianya.

Sebagai keynote speaker pada acara ini, Prof. dr. Asril Aminullah, SpAK, mengatakan bahwa seorang bayi atau anak dengan faktor risiko, apabila mengalami satu atau lebih kriteria berikut:

  • Gizi buruk akibat penyakit kronik, diabetes tipe-1, anoreksia, picky eater, dan lain-lain.
  • Anak dengan gangguan syaraf, endokrin.
  • Bayi dengan berat badan lahir rendah (kurang dari 1.500 gram).
  • Bayi kurang bulan (prematur: kehamilan kurang dari 32 minggu).
  • Bayi dengan gangguan pada masa perinatal (kehamilan 24 minggu s/d usia 7 hari), seperti sindroma gawat napas,  hiperbilirubinemi (kuning), kejang dan meningitis.
  • Bayi dengan infeksi bawaan (kongenital): sitomegalovirus, toksoplasma, rubella, syphilis, HIV, dan lain-lain.
  • Bayi atau anak yang saat evaluasi rutin dicurigai mengalami pertumbuhan atau perkembangan yang tidak optimal.

Melibatkan multi-pakar

Mengigat tumbuh kembang dari berbagai aspek fisik dan psikologis, maka selayaknya klinik tumbuh kembang juga melibatkan pakar dari berbagai disiplin ilmu. Berikut petikan ulasan para pakar perihal bayi dengan risiko.

Dr. Ayu Partiwi, SpA, MARS,Dokter Spesialis Anak,Koordinator Bunda GDC:

“Optimalisasi perkembangan anak sejak dini dapat berpengaruh hingga kehidupannya ketika dewasa. Tumbuh kembang bayi yang terlambat dapat menyebabkan lemahnya kondisi fisik, otak, dan mentalnya. Dengan pemantauan tumbuh kembang anak sejak dini dari berbagai aspek, dapat dilakukan upaya preventif untuk mencegah keterlambatan tumbuh kembang anak, terutama pada bayi yang lahir dengan risiko.

Bayi atau anak yang seharusnya normal, kadang-kadang juga  mempunyai pola pengasuhan yang keliru sehingga memerlukan pendampingan agar mereka berkembang sesuai potensinya. Bayi atau anak-anak yang membutuhkan konsultasi dengan tim Bunda GDC dapat datang langsung berkonsultasi dengan siapa pun yang mereka butuhkan. Kami juga berharap bisa bekerja sama dengan rumah sakit lain yang mempunyai concern sama.”

Dr. dr. Rini Sekartini, SpAK,Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang:

“Anak yang tumbuh dan berkembang sehat harus terpenuhi kebutuhanfisiknya, kasih sayang dan perhatian, sertastimulasi/rangsangan.Saya membawa Mathew Sion yang sekarang berusia 4 tahun. Saat lahir, berat badan Mathew hanya 1100 gram dan dia dirawat selama 2,5 bulan dengan penggunaan ventilator selama seminggu. Berkat pemantauan terpadu di klinik tumbuh kembang, kini Mathew menjadi anak yang sehat.Sesungguhnya semua bayi atau anak memerlukan evaluasi tumbuh kembang. Jadi orangtua yang merasa anaknya berbeda dengan anak lain dapat mengevaluasi anak-anaknya.”

Dr. Luh Karunia Wahyuni, SpKFR-K, Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik:

“Bayi dengan faktor risiko dapat mengalami gangguan keterampilan mengisap dan menelan. Dengan deteksi dini dapat dilakukan intervensi sehingga anak bisa tumbuh dan berkembang optimal.Bayi atau anak yang dicurigai mengalami postur yang tidak normal seperti kaki bengkok, leher tidak simetris juga sering memerlukan konsultasi dari bidang rehabilitai medik anak.”

Dr. Klara Yuliarti, SpA, Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak:

“Bayi yang lahir prematur punya target kejar tumbuh. Kebutuhan nutrisinya harus terpenuhi, karena penelitian membuktikan, ketidakcukupan nutrisi pada bayi prematur akan membuat anak gagal tumbuh dan memengaruhi kecerdasannya.Dokter gizi anak juga sangat dibutuhkan untuk mendampingi anak-anak yang mengalami kesulitan makan, kenaikan berat badan yang tidak sesuai usia, serta penataaan makanan untuk anak-anak obesitas.”

Rini Hildayani, SPsi, MSi, Psikolog Perkembangan:

“Meski orang tua dengan bayi berisiko awalnya syok, menyangkal, sedih, cemas, takut dan marah, namun umumnya akan menyesuaikan diri dengan kondisi bayinya. Penerimaan orang tua terhadap kondisi bayinya ini penting agar bisa segera merawat bayi sesuai kebutuhan bayi. Bantuan para ahli yang terpadu di klinik tumbuh kembang akan meningkatkan rasa percaya diri orang tua dalam mengasuh anaknya.”

dr. Dewi Hawani Alisjahbana, SpAK, Dokter Spesialis Anak Konsultan Neurologi Anak:

“Akibat beberapa kondisi seperti brain injury dan retinopathy of prematurity (ROP), bayi prematur bisa mengalami keterlambatan perkembangan, gangguan penglihatan, pendengaran dan gangguan belajar, serta palsy serebral.Masalah lain yang sering membutuhkan pendampingan dari dokter neurologi anak adalah anak dengan kejang demam atau tanpa kejang, anak yang mengeluh sakit kepala, atau bayi/anak dengan kecurigaan gangguan perkembangan lainnya seperti autistik, terlambat bicara,dan/atau anak yang hiperaktif.”

Dr. Andi Nanis Sacharina, SpAK, Dokter Spesialis Anak Konsultan Endokrin Anak:

Skrining penting dilakukan pada bayi baru lahir, khususnya lahir prematur.Bayi prematur dapat mengalamicongenital hypothyroidism yang akibanya menjadi retardasi mental.Dengan terapi, kondisi retardasi dapat dihindari.Masalah pada bayi/anak yang sering dikonsultasikan pada bidang endokrin adalah bila dalam pertumbuhannya dirasakan pendek, obesitas dengan segala permasalahannya (buried penis/mikropenis, risiko diabetes mellitus tipe 2, dan lain-lain), undescensus testis (testis yang tidak atau belum pada tempatnya), juga kasus-kasus yang dicurigai berhubungan dengan hormon dan genetik.”

Dapatkan info lanjut/appointment dg RS Bunda Jakarta, jl teuku cik ditiro 28 jakarta, contact person Harti o21 31922005 ext 5151 atau hp : 081314562176

Artikel Terkait

ARTIKEL TERBARU

Refleks Perlindungan Bayi Baru

Bayi baru lahir terlihat lemah dan tak berdaya. Jangan salah, ia memiliki sistem perlindungan yang sangat baik untuk bertahan hidup, berupa gerakan-gerakan refleks.

Nasi Tim Saring Hati Ayam

Menu nasi tim saring Hati Ayam ini bisa menjadi inspirasi memenuhi kebutuhan nutrisi MPASI si kecil.

"Superfood" di Masa MPASI

Kandungan nutrisi hati ayam membuatnya menjadi salah satu sumber makanan penting untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan anak setelah berusia 6 bulan.