Agar Bayi Tak Tersedak

Saat anak mulai mahir menggunakan jemarinya dan meraih benda-benda di sekitarnya, selalu saja ada risiko ia tersedak. Termasuk saat ia makan.

Sejak berusia 4-5 bulan, ketika anak mulai mahir menggunakan jemarinya untuk meraih benda-benda di dekatnya, selalu saja ada risiko ia tersedak. Hal ini didorong oleh keinginannya bereksplorasi, dan mulai memasukkan benda-benda ke mulutnya. Tetapi, si kecil pun berisiko tersedak saat ia makan, terutama saat ia mulai mengenal makanan padat pertama. Hal ini bisa terjadi karena pada saat itu, anak baru belajar mengunyah dan menelan makanan padat.

Agar si kecil tak tersedak saat makan, sangat disarankan agar Anda melakukan hal-hal ini:

  • Selalu awasi bayi saat ia sedang makan sendiri. Si kecil bisa saja menelan makanannya tanpa melumat, menggigit atau mengunyahnya terlebih dahulu. Ini berarti, Anda harus menempatkan si kecil di hadapan Anda. Tidak membiarkannya makan sendiri saat Anda mendorong stroller, misalnya.
  • Dudukkan anak saat ia makan. Jangan biarkan anak makan dalam posisi tidur, berjalan, atau bermain aktif. Anak di usia 6-7 bulan belum terampil melakukan aktivitas makan bersamaan dengan aktivitas lain.
  • Latih anak makan tanpa terburu-buru. Jangan mendesaknya menelan makanan terlalu cepat, dengan cara menyodorkan sendok ke arah anak saat mulutnya masih berisi. Menelan makanan dalam jumlah banyak secara bersamaan juga berpotensi membuat anak tersedak, sekalipun makanan yang dimakan relatif cukup halus.
  • Jeli memilih finger food. Hindari finger food yang keras, halus, licin, kenyal, dan bulat penuh, misalnya buah anggur utuh, kacang goreng, popcorn, potongan daging sapi, atau jeli. Finger food tidak boleh mengandung serat kasar, biji, duri atau tulang. Potong finger food seukuran 1.5cm agar anak mudah memegangnya.
  • Kondisi stabil. Hindari memberikan makanan pada bayi di dalam kendaraan yang sedang bergerak.

Artikel Terkait

ARTIKEL TERBARU

Refleks Perlindungan Bayi Baru

Bayi baru lahir terlihat lemah dan tak berdaya. Jangan salah, ia memiliki sistem perlindungan yang sangat baik untuk bertahan hidup, berupa gerakan-gerakan refleks.

Nasi Tim Saring Hati Ayam

Menu nasi tim saring Hati Ayam ini bisa menjadi inspirasi memenuhi kebutuhan nutrisi MPASI si kecil.

"Superfood" di Masa MPASI

Kandungan nutrisi hati ayam membuatnya menjadi salah satu sumber makanan penting untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan anak setelah berusia 6 bulan.